Harga cabai saat ini mengalami peningkatan harga yang sangat signifikan, yaitu mencapai Rp100.000 per kg. padahal harga awal dari petani cabai jauh lebih murah dari angka Rp100.000 per kg nya. Hal ini karena panjangnya proses transaksi jual buli cabai dari petani sampai ke pedagang cabai yang terdapat di pasar-pasar.
Tidak hanya demikian, para tengkulak pun pasti memainkan hargadalam transaksi ini. Faktor cuaca, debu vulkanik merapi,adalah alasan utama para tengkulak, serta pastinya ingin mengambil laba yang lebih banyak. Apalagi peminat cabai sangat banyak di Indinesia. Jadi tidak heran,walaupun harga cabai melambung tinggi tetap saja para peminat cabai tetap membeli atau mengkonsumsi cabai, walaupun mereka mengurangi porsi cabai.
Akan tetapi, akhir-akhir ini banyak cabai impor yang terdapat dipasaran. Cabai tersebut di impor dari Malaysia. Mungkin dengan adanya cabai impor tersebut bias memulihkan harga cabai dalam negeri. Karena harga cabai impor lebih murah dibandingkan harga cabai dalam negeri. Yaitu bekisar antara Rp 50.000 per kg nya.Akan tetapi,kualitas cabai dalam negeri lebih bagus daripada cabai impor. Cabai dalam negeri rasanya lebih pedas,sedangkan cabai impor tidak demikian.
Sebenarnya harga cabai tidak akan melambung tinggi seperti ini jika para peteni menjual cabainya langsung ke para pedagang yang terdapat dipasar. Sehingga para petani pun juga bisa menikmati laba dari jerih payahnya menanam cabai. Dan masyarakatpun bisa menikmati cabai dan sambal yang pedas tanpa harus mengurangi porsi cabai.
Iya nih!! Fluktuasi harga cabai tidak bisa ditebak. Kepingin juga menanam cabai.thanks,sangat bermanfaat bagi saya.
BalasHapusoke oke...sorry nih Blog jarang dibuka.jadi baru reply comment.
BalasHapushhe