Rabu, 06 Juni 2012

Motor Bakar Torak


Motor torak (piston) terdiri dari silinder yang dilengkapi dengan piston/torak. Piston bergerak secara translasi (bolak-balik) kemudian oleh poros engkol diubah menjadi gerakan berputar.
Menurut langkah kerja torak, motor bakar torak dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Motor 2 langkah (Tak)                                               
2. Motor 4 langkah (Tak)
ü  Motor 2 langkah (Tak) adalah mesin/motor yang memerlukan dua langkah torak (1 kali langkah ke atas/ascending stroke dan 1 kali langkah ke bawah discending stroke) untuk memperoleh 1 kali usaha di ruang pembakaran.
ü  Motor 4 langkah (Tak) adalah mesin/motor yang memerlukan 4 kali langkah torak (2 kali langkah ke atas dan 2 kali langkah ke bawah) untuk memperoleh 1 kali usaha di ruang pembakaran.

Prinsip Kerja Motor Bakar Torak
Motor 2 tak:
Setiap 1 kali putaran poros engkol atau 2 kali gerakan piston menghasilkan
1 kali usaha.

Motor 4 tak:
Setiap 2 kali putaran poros engkol atau 4 kali gerakan piston menghasilkan
http://qtussama.files.wordpress.com/2012/01/mesin-2-tak.jpg?w=5301 kali usaha.
http://qtussama.files.wordpress.com/2012/01/motor-bensin-4-tak.jpg?w=530
Proses Kerja Motor 2 tak:
http://qtussama.files.wordpress.com/2012/01/proses-2t.gif?w=481&h=296
1. Langkah 1 (Kompresi dan Hisap)
Pada langkah ini:
*Saat torak dari TMB menuju TMA, saluran udara masuk tertutup dan torak
   melakukan kompresi.
*Saluran intake (di bawah torak/ruang engkol/karter terbuka sehingga
   campuran bahan bakar + udara memasuki ruang engkol.


2. Langkah 2 (Usaha dan Buang)
Pada langkah ini:
*Piston bergerak dari TMA menuju TMB
*Sesaat sebelum piston menuju TMA, busi memercikkan bunga api sehingga
  terjadi pembakaran yang dilanjutkan dengan usaha sehingga piston terdorong
  ke bawah sampai saluran buang terbuka dan gas bekas terdorong ke luar ruang
  bakar
*Kemudian diikuti terbuka saluran bilas terbuka dan gas baru memasuki
   ruang bakar
Berikut di bawah ini animasi cara kerja motor 2 tak:
Proses Kerja Motor 4 tak:
1. Langkah Hisap
http://qtussama.files.wordpress.com/2012/01/images-intake.jpg?w=237&h=289Katub masuk terbuka dan katub buang tertutup. Piston bergerak dari TMA menuju TMB, maka campuran udara dan bahan bakar terhisap masuk ke dalam silinder.






2. Langkah Kompresi
http://qtussama.files.wordpress.com/2012/01/kerja-piston.png?w=463&h=395http://qtussama.files.wordpress.com/2012/01/picture41.png?w=462&h=320
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Kedua katub tertutup dan campuran udara dan bahan bakar dimampatkan.
3. Langkah Usaha
http://qtussama.files.wordpress.com/2012/01/picture51.png?w=473&h=324
Menjelang akhir langkah kompresi, busi memercikkan bunga api sehingga terjadilah pembakaran. Piston bergerak dari TMA ke TMB.

4. Langkah Buang
http://qtussama.files.wordpress.com/2012/01/picture61.png?w=461&h=320Piston bergerak dari TMB ke TMA. Katub buang terbuka dan piston mendorong gas sisa pembakaran ke luar dari ruang bakar.

Motor Bakar


Motor Bakar adalah suatu mekanisme/konstruksi mesin yang mengubah energi panas dari bahan bakar menjadi energi mekanik/gerak.
Jenis Motor Bakar                                                     
Motor Bakar dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Motor pembakaran dalam (Internal combustion engine)
2. Motor pembakaran luar (External combustion engine)
1. Motor pembakaran dalam adalah;
            motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin itu
    sendiri dan hasil pembakaran diubah  menjadi tenaga mekanik.
    Misalnya; mesin bensin, mesin diesel, mesin roket, mesin jet.
2. Motor pembakaran luar adalah; motor yang proses pembakaran
            bahan bakar terjadi di luar mesin itu dan untuk mengubah energinya
digunakan alat/mesin yang lain. Misalnya; mesin uap, mesin turbin.
Menurut komponen yang digunakan, untuk mengubah energi panas menjadi energi mekanik, ada beberapa macam motor bakar. Motor bakar tersebut antara lain; motor torak dan motor rotary atau yang lebih dikenal dengan sebutan motor wankel.
Motor rotary/wankel ini merupakan jenis motor pembakaran dalam yang memanfaatkan tekanan yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar yang diubah menjadi gerakan berputar pada rotor yang menggerakkan sumbu.
Perhatikan gambar di bawah ini!
http://qtussama.files.wordpress.com/2012/01/mazda-rotary.jpg?w=345&h=259http://qtussama.files.wordpress.com/2012/01/12ana1.jpg?w=344&h=294Gbr. Mesin Rotary/Wankel

http://qtussama.files.wordpress.com/2012/01/rotary-engine-rotor.jpg?w=344&h=344Gbr. Rotor Rotary/Wankel
Motor rotary/wankel dikembangkan oleh Felix Wankel, seorang insinyur dari Jerman pada tahun 1950.

Karena mesin wankel sangat kompak, ringan, mesin ini banyak digunakan pada berbagai kendaraan dan peralatan seperti pada mobil balap, pesawat terbang, go-kart, dan speed boat.
Setiap sisi luar rotor berfungsi sebagai piston. Sedangkan rotor berentuk segi tiga dan berarti bahwa pada rotor terdapat tiga buah piston. Rumah rotor dibuat sedemikian rupa sehingga apabila rotor berputar akan dapat melakukan langkah usaha. Langkah usaha yang timbul akibat proses pembakaran pada rotor akan diteruskan ke crankshaft melalui roda gigi.

PRINSIP DASAR ROTARY ENGINE
*Prinsip kerja rotary engine menggunakan prinsip dasar motor bakar
4 tak untuk setiap sisi rotor ( piston )
*Setiap sisi rotor  bekerjanya saling berkaitan/berhubungan, jika sisi
rotor yang satu melakukan usaha maka sisi rotor yang lain melakukan
langkah hisap dan buang.


LANGKAH KERJA ROTARY ENGINE
http://qtussama.files.wordpress.com/2012/01/rotaryengineillustrated_wankel_cycle.jpg?w=530
1. Langkah hisap
Rotor berputar searah jarum jam. Sisi rotor A akan bergerak dan pada saat saluran hisap terbuka maka campuran udara dan bahan bakar akan terhisap masuk ke ruang hisap.
2. Langkah kompresi
Perputaran rotor akan menyebabkan sisi rotor A akan memperkecil volume ruang hisap campuran udara dan bahan bakar tekanannya semakin tinggi.
3. Langkah usaha
Setelah mencpai top kompresi volume ruang kerja menjadi lebih kecil dan pada saat itu busi memercikkan bunga api, akibatnya campuran udara dan bahan bakar yang sudah dikompresikan akan terbakar dan menimbulkan daya atau tenaga untuk memutar rotor.
4. Langkah buang
Rotor berputar menyebabkan sisi rotor A akan mebawa gas sisa hasil pembakaran kesaluran pembuangan.
Untuk lebih jelasnya perhatikan 2 animasi mesin rotary/wankel di bawah ini:




perubahan masyarakat


Perubahan sosial budaya akibat globalisasi telah merambah hampir pada semua lapisan masyarakat dunia. Masyarakat dunia sengaja atau tidak telah terpengaruh oleh perubahan ini. Perubahan sosial budaya yang dialami masyarakat dunia menimbulkan berbagai perilaku, baik yang positif maupun negatif.
1. Perilaku Positif
Perubahan sosial budaya yang begitu cepat disadari atau tidak telah mempengaruhi perilaku masyarakat dunia. Perilaku yang muncul akibat perubahan itu dapat berupa sikap positif maupun negatif. Perilaku positif dalam menghadapi perubahan sosial budaya yang demikian cepat ini antara lain seperti berikut.
a. Muncul Sikap Lebih Menghargai Waktu
Dengan cepatnya arus informasi yang dapat diperoleh, masyarakat (terutama di negara berkembang) mulai menghargai waktu. Sikap ini tampak dari semakin tingginya etos kerja di negara berkembang karena persaingan bidang ekonomi yang semakin ketat.
b. Munculnya Kesadaran akan Hak dan Kewajiban dalam Bermasyarakat
Kesadaran akan hak dan kewajiban dalam bermasyarakat dapat dilihat dari semakin tingginya penghargaan masyarakat terhadap hak asasi manusia (HAM). Masyarakat mulai menyadari sejauh mana sikap dan perbuatan yang dilakukannya berkaitan dengan orang lain yang termasuk pelanggaran HAM.
c. Munculnya Sikap Menghargai Bangsa-Bangsa Lain di Dunia
Semakin cepatnya arus informasi yang diperoleh dari berbagai media informasi sehingga batas-batas teritorial seolah tidak ada artinya sehingga akan menumbuhkan sikap penghargaan terhadap bangsa lain di dunia. Masyarakat yang ada di lingkungan sekitar kita ternyata hanyalah bagian kecil dari masyarakat dunia yang sangat luas dan kompleks.
d. Muncul Kesadaran akan Nasionalisme yang Semakin Tinggi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat di era global ini semakin menumbuhkan rasa kebangsaan karena globalisasi dianggap sebagai bentuk penjajahan baru (neo imperialism).
e. Muncul Inovasi Baru dalam Berbagai Aspek
Kehidupan Muncul Inovasi Baru dalam Berbagai Aspek Kehidupan Muncul Inovasi Baru dalam Berbagai Aspek Kehidupan Penemuan-penemuan baru yang dilakukan oleh orang lain di berbagai belahan dunia segera dapat diketahui sehingga memunculkan inovasi-inovasi baru dari berbagai penemuan tersebut.

2. Perilaku Negatif
Selain menimbulkan perilaku positif, perubahan sosial budaya yang demikian cepatnya di era global ini juga menimbulkan perilaku negatif. Bahkan, bagi negara-negara berkembang, perilaku negatif yang muncul akibat perubahan sosial budaya di era global ini lebih banyak dibandingkan dengan perilaku positifnya. Perilaku negatif masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globlal antara lain seperti berikut.

a. Sikap Konsumerisme
Konsumerisme merupakan sikap ingin mengkonsumsi produk-produk buatan luar negeri yang hanya mengedepankan gengsi semata. Gejala ini tampak dari semakin banyaknya mall atau toko swalayan yang berdiri dengan pengunjung yang juga banyak jumlahnya. Masyarakat mulai terbiasa dengan produk dari bangsa lain, bahkan masyarakat bawahpun sudah mulai terkena dampaknya.
b. Sikap Westernisasi
Westernisasi adalah sikap hidup kebarat-baratan dengan meniru gaya hidup orang Barat (Eropa dan Amerika). Semakin cepatnya arus informasi yang diperoleh dari berbagai media menyebabkan masyarakat terpengaruh oleh gaya hidup bangsa lain. Bangsa Indone- sia yang memiliki adat Timur sudah mulai terpengaruh dengan adat Barat. Cara berpakaian sudah banyak dipengaruhi oleh budaya Barat. Cara mengisi waktu luang yaitu dengan hura-hura. Padahal, perilaku tersebut belum tentu sesuai dengan budaya bangsa sendiri.
c. Sikap Iindividualisme yang Semakin Tinggi
Individualisme adalah sikap yang mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang lain. Di kota-kota besar, sikap individualisme tampak jelas, bahkan dengan tetangga sebelah saja kadang tidak mengenal. Mereka berhubungan dengan orang lain (bersosialisasi) berdasarkan tingkat kepentingan semata. Di desa pun, sikap individualisme sudah mulai tampak, terutama pada generasi mudanya. Sikap gotong royong yang menonjol di desa sudah mulai pudar.
d. Sikap Tidak Menghargai Nilai Tradisional
Sikap Tidak Menghargai Nilai Tradisional Bagi kalangan muda, sikap tradisional dianggap ketinggalan zaman dan menghambat kemajuan. Hal ini tampak dari mulai pudarnya nilai-nilai tradisional di kalangan masyarakat. Kaum muda sudah banyak yang tidak mengenal tarian Jawa, tarian Bali, dan lain-lain. Mereka juga mulai banyak yang tidak mengenal musik keroncong atau langgam, alat musik tradisional, maupun nilai tradisional yang lain. Kaum muda banyak yang tidak lagi mengenal sopan santun, menghargai orang yang lebih tua, ataupun adat istiadat yang ada di daerahnya.
e. Sikap Teodonisme dan Materialisme
Teodonisme adalah sikap ingin hidup enak dan mewah. Materialisme adalah sikap hidup yang lebih mementingkan kecukupan secara material atau kebendaan sehingga menomorsatukan kehidupan di dunia. Masyarakat yang menganut paham ini hanya mementingkan kehidupan keduniaan semata. Mereka sudah tidak menghargai lagi nilai- nilai agama. Yang penting kehidupan mereka di dunia serba enak dan tercukupi, meskipun untuk memperolehnya harus dilakukan dengan cara yang curang.

Globalisasi


Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkutinformasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik.
Khususnya, globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang komunikasi dunia.
Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi. Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar, seperti:
a. selalu meningkatkan pengetahuan
                 f. etos kerja;
b. patuh hukum                                               g. kemampuan memprediksi;
c. kemandirian                                                h. efisiensi dan produktivitas;
d. keterbukaan                                                i. keberanian bersaing; dan
e. rasionalisasi                                                 j. manajemen resiko.

Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:
a. lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;
b. lembaga keagamaan;
c. indutri internasional dan lembaga perdagangan;
d. wisata mancanegara;
e. saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;
f. lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional; dan
g. lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler.


              Globalisasi berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Ada masyarakat yang dapat menerima adanya globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan status sosial yang tinggi, dan masyarakat kota. Namun, ada pula masyarakat yang sulit menerima atau bahkan menolak globalisasi seperti masyarakat di daerah terpencil, generasi tua yang kehidupannya stagnan, dan masyarakat yang belum siap baik fisik maupun mental.


Unsur globalisasi yang sukar diterima masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Teknologi yang rumit dan mahal.
b. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.
c. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
Unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Unsur yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
b. Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat diterima oleh masyarakat.
c. Pendidikan formal di sekolah.

             Modernisasi dan globalisasi membawa dampak positif ataupun negatif terhadap perubahanSosial dan budaya suatu masyarakat.

Ketahanan Nasional


Latar Belakang
             Dalam perjuangan mencapai cita-cita atau tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
            Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
           Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya. Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.
          Dalam ketahanan nasional ini, yang dimaksud dengan kemampuan adalah berbagai hal yang menyangkut tentang ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan Hankam. Karena ke 5 hal tersebut merupakan kemampuan atau bisa juga disebut dengan kekuatan negara dalam upaya mempertahankan dari berbagai macam ancaman, maka ke 5 hal tersebut memanglah suatu keharusan yang harus terus ditingkatkan agar ketahanan nasional negara kita juga tetap bisa survive dari berbagai macam ancaman itu.
Jika ke 5 kekuatan dalam ketahanan nasional tersebut dijelaskan, maka kira-kira akan seperti berikut ini:
1. Ketahanan Ideologi
Negara Indonesia merupakan negara yang berdasarkan kepada sila-sila yang terkandung di dalam Pancasila, untuk itu kita sebagai warga negara Indonesia maka harus bisa terus menjaga dan juga mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari sila-sila yang ada, dengan begitu kemampuan ketahanan nasional Indonesia yang paling dasar akan terpenuhi sampai di masa depan nanti.
2. Ketahanan Politik
Kemampuan dalam ketahanan nasional juga dipengaruhi oleh sistem politik yang digunakan oleh negara kita ini. Maka dari itu, kestabilan sistem politik harus benar-benar bisa terjaga, karena jika tidak maka akan mempengaruhi juga sistem ketahanan dari dalam.
3. Ketahanan Ekonomi
Mungkin memang sudah bukan lagi sebagai suatu rahasia, kalau yang namanya tingkat ekonomi pasti akan bisa mempengaruhi semua kalangan masyarakat, kalau tingkat ekonominya rendah maka bisa dibilang kekuatan dalam mempertahankan nasional pun ikut melemah. Jika tingkat ekonomi kuat, maka ketahanan nasional pun juga bisa bertambah kekuatannya.
4. Ketahanan Sosial-Budaya
Jika kita melihat fenomena demam Korea yang terjadi pada generasi muda beberapa waktu terakhir, mungkin itu bisa kita jadikan contoh bahwa ketahanan nasional Indonesia dari sisi sosial-budaya memang masih lemah. Untuk itu perlu ada peningkatan pemahaman tentang ketahanan sosial-budaya ini yang mana bersumber pada definisi budaya atau kebudayaan itu sendiri.
5. Ketahanan Pertahanan-Keamanan
Jika dari segi pertahanan-kemanan, mungkin kita bisa menelaah sejenak pada UUD 1945 pasal 30, yang berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”. Jadi ketahanan nasional dari sisi Hankam ini memang tidak hanya sebatas pada kekuatan militer saja, akan tetapi kita sebagai warga negara juga perlu meningkatkan kepedulian kita terhadap pertahanan-keamanan nasional.



Landasan                
Dalam ketahanan nasional kita mengenal tiga landasan, yaitu:
ü  Landasan Idill
Pancasila merupakan dasar, falsafah, dan ideologi negara, yangberisi nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Sebagai nilai moral dan etika kebangsaan,pengamalan Pancasila harus diwujudkan dalam pola pikir, pola sikap danpola tindak setiap warga negara Indonesia untuk mengabdikan dirinyadalam penyelenggaraan pertahanan negara sesuai dengan kedudukandan fungsinya masing-masing.
Nilai-nilai tersebut meliputi keselarasan,keserasian, keseimbangan, persatuan dan kesatuan, kerakyatan,kekeluargaan, dan kebersamaan. Nilai-nilai Pancasila telah teruji dandiyakini kebenarannya sebagai pemersatu bangsa dalam membangundan menata kehidupan berbangsa serta bernegara yang lebih baik danberdaya saing.
ü  Landasan Konstitusional
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) adalah sumber dari segala sumber hukum. UUD 1945 memberikan landasan serta arah dalam pengembangan sistem serta penyelenggaraan pertahanan negara. Substansi pertahanan negara yang terangkum dalam Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945 di antaranya adalah pandangan bangsa Indonesia dalam melihat diri dan lingkungannya, tujuan negara, sistem pertahanan negara, serta keterlibatan warga negara.
UUD 1945 mereaksikan sikap bangsa Indonesia yang menentang segala bentuk penjajahan. Bangsa Indonesia akan senantiasa berjuang untuk mencegah dan mengatasi usaha-usaha pihak tertentu yang mengarah pada penindasan dan penjajahan. Penjajahan bagi bangsa Indonesia merupakan tindakan keji yang tidak berperikemanusiaan serta bertentangan dengan nilai-nilai keadilan. Pertahanan negara tidak dapat dipisahkan dari kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan Indonesia bukan merupakan hadiah, melainkan diperoleh dari hasil perjuangan pergerakan bangsa Indonesia melalui pengorbanan jiwa dan raga. Oleh karena itu, bangsa Indonesia menempatkan kemerdekaan sebagai kehormatan bangsa yang harus tetap dijaga dan dipertahankan sepanjang masa.    Namun, mewajibkan warga negara dalam upaya pertahanan negara harus didukung oleh perangkat perundang-undangan sebagai pelaksanaan dari UUD 1945. Landasan konstitusional kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah UUD 1945 yang termuat dalam:
1). Pasal 28: “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, untuk mengeluarkan pikiran dengan           lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang,”
2). Pasal 28E Ayat (3): “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
ü  Landasan Visional
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sebagai satu kesatuan yang utuh. Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia di mana wilayah Indonesia tersusun dari gugusan Kepulauan Nusantara beserta segenap isinya sebagai suatu kesatuan wadah serta sarana untuk membangun dan menata dirinya menjadi bangsa yang berdaya saing tinggi dalam dinamika lingkungan strategis.
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai suatu kesatuan pertahanan mengandung arti bahwa setiap ancaman terhadap sebagianwilayah Indonesia pada hakikatnya merupakan ancaman terhadap kedaulatan nasional yang harus dihadapi bersama dengan mengerahkan segenap daya dan kemampuan.

Ruang Lingkup / Pengertian
·         Ruang Lingkup
Pokok Pikiran yang Mendasari Konsepsi Ketahanan Nasional Mengandung keuletan dan ketangguhan untuk tetap mengembangkan kekuatan nasional menghadapi segala tantangan, ancaman dan gangguan. Konsepsi didasarkan atas beberapa pokok pikiran :    
a. Manusia sebagai Makhluk yang Berbudaya
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai nurani, intelegensi dan keterampilan sehingga memungkinkan ia mengaktualisasikan kreatifitasnya dalam hubungan Tuhan, manusia lain dan alam sekitarnya. Pernyataan tersebut menunjukan bahwa manusia sebagai makhluk yang berbudaya.
b. Tujuan Nasional, Falsafah dan Ideologi Negara
Pancasila adalah pandangan dan ideologi bangsa Indonesia, mengandung cita-cita yang menjadi tujuan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu ketahanan nasional agar bangsa tetap utuh.

·         Pengertian
Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara.

Sifat- sifat, Hakekat dan Asas
·         Sifat sifat- Ketahanan Nasional di Indonesia
1.    Mandiri = Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian. Kemandirian merupakan prasyarat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
2.   Dinamis = Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategis.
3.   Wibawa = Pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.
4.   Konsultasi dan Kerjasama = Sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
·         Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
1.    Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia = Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan tujuan negara.
2.   Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia = Pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

·         Asas-asas Ketahanan nasional di Indonesia
1.    Kesejahteraan dan keamanan
2.   Komprehensif Integral (Menyeluruh Terpadu)
3.   Mawas kedalam dan keluar
4.   Kekeluargaan

Pengaruh Aspek
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan komplek.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
1. Aspek alamiah (Statis)
a. Geografi b. Kependudukan c. Sumber kekayaan alam
2. Aspek sosial (Dinamis)
ü  Aspek Ekonomi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
ü  Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya.
ü  Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia.
ü  Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
ü  Aspek Ideologi
Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa Indonesia. Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.

Tanggapan Masyarakat Terhadap Harga BBM
masyarakat menentang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dinilai sebagai bentuk akumulasi kekecewaan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut pakar psikologi sosial politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, secara psikologis, rakyat yang marah sejak dulu akan cenderung menganggap kenaikan BBM sebagai biang kerok kesengsaraan yang dialami mereka. Dengan demikian, katanya, tanpa berpikir lebih jauh, masyarakat langsung menolak isu kenaikan BBM tersebut.
"Dalam psikologi rakyat, lebih gampang terima logika, kenaikan BBM korelasi dengan kesengsaraan," kata Hamdi dalam diskusi bertajuk "Belajar dari BBM" yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (31/3/2012).
Hal tersebut disampaikan Hamdi menanggapi aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang berlangsung ricuh di sejumlah daerah. Menurut Hamdi, reaksi masyarakat terhadap kenaikan harga BBM di Indonesia lebih parah dibanding di negara lebih maju.
Hal tersebut karena kenaikan harga BBM di Indonesia belum dibarengi dengan kesejahteraan publik. "Daya beli masyarakat tidak meningkat dan kekecewaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, termasuk DPR," ungkapnya. Menurutnya, rencana menaikkan harga BBM bukan suatu kebijakan yang menguntungkan dalam jangka panjang selama pemerintah belum memperbaiki infrastruktur yang menunjang.
Pemerintah, katanya, melupakan masalah transportasi publik yang belum memadai, terjangkau, dan tidak menggunakan bahan bakar fosil. "Kalau mau jujur, kita banyak persoalan membakar bensin bersubsidi, dari dulu sampai sekarang. Tapi saya tidak bisa menyalahkan konsumsi ini karena kealpaan kita menyediakan public transportation (transportasi publik) yang bagus, terjangkau, dan bukan dari fosil," katanya.
Apalagi, lanjut Hamdi, rencana kenaikan harga BBM tersebut dimunculkan di tengah kondisi masyarakat yang tidak puas akibat pemerintahnya kerap berfoya-foya atau melakukan korupsi. "Ini akumulasi, secara psikologis rakyat menganggap biang keroknya mungkin BBM," ujar Hamdi.
Hal senada diungkapkan budayawan Benny Soesetyo. Menurutnya, menaikkan harga BBM hanya akan menjadi sia-sia jika tidak diikuti dengan perbaikan infrastruktur dan jika kebijakan tersebut hanya diambil berdasarkan kepentingan politik jangka pendek.
Seperti diketahui, aksi menolak kenaikan harga BBM mewarnai rapat paripurna DPR yang membahas perubahan atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012. Perubahan atas UU tersebut memengaruhi harga BBM.
Rapat paripurna yang berlangsung hingga Sabtu (31/3/2012) pukul 01.00 dini hari pada akhirnya menyetujui opsi penambahan ayat 6a dalam Pasal 7 UU No 22 Tahun 2011 tentang APBN 2012 yang memberi kesempatan kepada pemerintah menaikkan harga BBM, tetapi dengan syarat. Adapun syaratnya, jika harga minyak mentah rata-rata Indonesia dalam kurun waktu berjalan yaitu enam bulan mengalami kenaikan atau penurunan lebih dari 15 persen.